Cara Menggunakan Volume dalam Analisis Trading

Share this:

Volume Analisis Trading

Apa Itu Volume dalam Trading?

Mengapa Volume Penting?

Cara Menggunakan Volume dalam Analisis Trading

Tips Praktis Menggunakan Volume

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Volume

Kesimpulan

Dalam dunia trading, analisis teknikal merupakan salah satu metode utama yang digunakan untuk mengambil keputusan. Salah satu indikator yang sering diabaikan namun memiliki kekuatan signifikan adalah volume. Volume menunjukkan jumlah transaksi (beli dan jual) yang terjadi dalam periode waktu tertentu, dan dapat memberikan konfirmasi penting terhadap pergerakan harga. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam cara menggunakan volume dalam analisis trading untuk meningkatkan peluang profit.

Apa Itu Volume dalam Trading?

Volume dalam trading menggambarkan seberapa banyak suatu aset diperdagangkan dalam jangka waktu tertentu, biasanya ditampilkan dalam bentuk batang (bar) di bagian bawah grafik harga. Setiap batang mewakili jumlah transaksi dalam satu periode waktu — bisa dalam satu menit, satu jam, satu hari, tergantung time frame yang digunakan.

Secara sederhana:

  • Volume tinggi = banyak aktivitas transaksi (banyak pembeli dan penjual aktif)
  • Volume rendah = aktivitas pasar sedang sepi atau sedikit minat terhadap aset tersebut

Mengapa Volume Penting?

Volume menjadi penting karena dapat mengonfirmasi kekuatan sebuah pergerakan harga. Misalnya, jika harga saham naik namun volumenya rendah, maka ada kemungkinan bahwa pergerakan tersebut tidak kuat atau tidak didukung banyak partisipan pasar. Sebaliknya, jika harga naik dengan volume tinggi, maka pergerakan itu dianggap valid dan berpotensi berlanjut.

Beberapa alasan pentingnya volume dalam analisis trading:

  1. Mengukur kekuatan tren: Volume tinggi mendukung keberlanjutan tren.
  2. Konfirmasi breakout: Breakout dengan volume tinggi cenderung lebih valid.
  3. Deteksi sinyal pembalikan: Divergensi antara volume dan harga bisa jadi sinyal pembalikan.
  4. Membaca sentimen pasar: Volume bisa membantu memahami apakah pasar sedang antusias atau ragu-ragu.

Cara Menggunakan Volume dalam Analisis Trading

Berikut beberapa strategi populer menggunakan volume sebagai alat bantu dalam analisis teknikal:

1. Volume sebagai Konfirmasi Tren

Salah satu fungsi utama volume adalah mengonfirmasi tren harga. Dalam tren naik yang sehat, volume seharusnya meningkat ketika harga naik, dan menurun saat harga mengalami koreksi. Ini menandakan bahwa mayoritas pelaku pasar mendukung pergerakan naik tersebut.

Contoh:

  • Jika harga saham XYZ naik dari 500 ke 550 dengan volume yang naik, ini menunjukkan bahwa kenaikan didukung partisipasi yang kuat.
  • Sebaliknya, jika harga naik tetapi volume stagnan atau menurun, maka ada potensi bahwa tren tidak akan bertahan lama.

2. Volume dan Breakout

Breakout adalah kondisi saat harga menembus level resistance atau support penting. Namun tidak semua breakout valid — karena sering terjadi false breakout. Volume dapat digunakan untuk mengonfirmasi apakah breakout tersebut sah atau tidak.

  • Breakout valid: Terjadi dengan lonjakan volume signifikan.
  • False breakout: Breakout dengan volume kecil biasanya akan segera kembali ke area sebelumnya.

Strategi: Saat harga menembus resistance kunci dan volume melonjak tajam, ini bisa menjadi sinyal beli yang kuat.

3. Volume dan Divergensi

Divergensi volume terjadi ketika arah harga dan arah volume tidak sejalan. Ini seringkali menjadi indikator awal adanya pembalikan tren.

Contoh:

  • Harga membuat higher high tapi volume membuat lower high → potensi pembalikan turun.
  • Harga membuat lower low tapi volume meningkat → potensi pembalikan naik.

Divergensi ini bisa dikombinasikan dengan indikator lain seperti RSI atau MACD untuk sinyal yang lebih kuat.

4. Volume Spikes (Lonjakan Volume)

Lonjakan volume secara tiba-tiba bisa menjadi sinyal adanya aksi institusi atau peristiwa penting (news, rilis laporan keuangan, dsb). Volume spike ini bisa mendahului pergerakan besar.

Tips:

  • Amati lonjakan volume yang diiringi dengan candle besar.
  • Analisis apakah spike tersebut mengindikasikan akumulasi (pembelian besar-besaran) atau distribusi (penjualan besar).

5. Indikator Berbasis Volume

Selain volume mentah, terdapat juga berbagai indikator teknikal berbasis volume yang bisa membantu menganalisis pasar:

a. On Balance Volume (OBV)

Menggabungkan harga dan volume untuk mengukur tekanan beli atau jual. OBV naik = tekanan beli; OBV turun = tekanan jual.

b. Volume Moving Average

Menggunakan rata-rata volume untuk menyaring noise. Volume yang lebih tinggi dari MA dianggap signifikan.

c. Volume Price Trend (VPT)

Mirip dengan OBV tapi mempertimbangkan persentase perubahan harga.

Penggunaan indikator-indikator ini sangat membantu terutama untuk trader yang ingin mengotomatisasi sinyal volume dalam strategi mereka.

Tips Praktis Menggunakan Volume

  1. Gunakan time frame yang sesuai: Volume pada time frame kecil bisa sangat fluktuatif. Untuk konfirmasi tren jangka menengah atau panjang, gunakan time frame harian atau 4 jam.
  2. Gabungkan dengan price action: Jangan hanya mengandalkan volume. Perhatikan juga formasi candlestick, pola grafik, dan support/resistance.
  3. Waspadai news dan rilis data: Volume bisa melonjak drastis saat berita penting, yang kadang tidak mencerminkan kondisi teknikal sebenarnya.
  4. Latihan dengan backtest: Gunakan chart historis untuk melihat bagaimana volume berperilaku dalam berbagai kondisi pasar.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Volume

  • Menganggap semua volume tinggi sebagai sinyal beli: Volume tinggi bisa menandakan distribusi juga.
  • Tidak memperhatikan konteks pasar: Volume dalam kondisi sideways bisa menyesatkan.
  • Mengabaikan divergence volume: Banyak trader tidak memperhatikan peringatan dari volume yang berbeda arah dengan harga.

Baca Juga :

Bagaimana Menentukan Ukuran Posisi yang Tepat dalam Trading?

Kesimpulan

Volume adalah alat analisis teknikal yang sering diremehkan, padahal memiliki kekuatan besar untuk mengonfirmasi tren, mengidentifikasi breakout yang valid, dan mendeteksi potensi pembalikan harga. Dengan memahami dan menggunakan volume secara benar, trader bisa mendapatkan gambaran yang lebih utuh tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik pergerakan harga. Seperti indikator lainnya, volume tidak boleh digunakan sendirian. Kombinasikan dengan analisis price action, indikator teknikal lain, dan pemahaman terhadap kondisi pasar secara keseluruhan untuk hasil yang maksimal.

Tunggu apalagi, ayo bergabunglah sekarang bersama kami PT. Pelatihan Profit Internasional hubungi:

Syarat dan ketentuan berlaku

Jika anda menyukai informasi dari artikel ini dan mau tahu informasi seputar edukasi trading lainnya? Kami siap  memberikan edukasi yang sangat informatif. Mau tahu caranya ?

Temukan kami di Channel Sosial Media lainnya:

link:

Dapatkan informasi seputar edukasi trading gratis lainnya dengan cara klik link di atas:

  • Untuk konsultasi online gratis
  • Untuk berlangganan Signal Forex, Signal Commodity dan Signal Saham
  • Registrasi dan jadwal edukasi rutin
  • Whatsapp 0817-7234-5888
  • Hunting 021-5964-5999 / 021-5964-5888

Jika anda tetap mau menerima update dari kami mengenai promosi, jadwal edukasi dan berita penting lain, klik link Telegram ini https://t.me/NewsUpdatePPI dan untuk Anda yang ingin belajar seputar trading bisa ikuti saluran Whatsapp Belajar Trading PPI. Disini kami memberikan INFORMASI SEPUTAR TRADING LENGKAP GRATIS SETIAP HARI LHO!

Loading

Share this:
Translate »
Scroll to Top