Selanjutnya setelah kita memahami pengertian dari candlestick secara umum, hal yang harus dipahami adalah jenis dari pola candlestick. Mau tahu seperti apa? Mari kita simak ulasannya!
Belajar pola candlestick memang akan memerlukan waktu yang panjang dan sangat melelahkan. Akan tetapi itu semua akan sangat bermanfaat saat kita sudah mulai transaksi dalam trading.
Ada banyak jenis dari pola candlestick. Tapi secara keseluruhan, kita hanya perlu mengetahui berdasarkan 3 kelompok.
- Pola Candlestick Single
- Pola Candlestick Double
- Pola Candlestick Triple
Pola Candlestick Single
Pola candlestick tunggal: terdiri dari hanya satu batang saja, dan sangat mudah untuk di temukan pada grafik harga.
Pola candlestick single dibagi menjadi 7 jenis pola:
1. Spinning Top
Ciri dari Spinning Top adalah, memiliki dua Shadow yang memanjang di bagian atas dan bawah dengan Body yang kecil. Mencerminkan ketidakpastian antara buyer dan seller menjadi fokus utama dalam candle ini. Jika muncul saat Uptrend, artinya lebih banyak Seller dari pada Buyer. Dan begitupun sebaliknya.
2. Marubozu
Jenis pola candlestick ini adalah, body candle yang tidak mempunyai Shadow di atas dan bawahnya. Sehingga hanya terlihat seperti kepala tanpa rambut. Marubozu menunjukkan sinyal pergerakan kuat dari salah satu sisi (Buyer atau Seller) yang kemungkinan akan berlangsung sampai beberapa periode ke depan.
Pada Marubozu Bullish, harga Close selalu lebih tinggi dari Open, dan candle sama sekali tak bersumbu. Sedangkan pada Marubozu Bearish, harga Close selalu lebih rendah dari Open, tanpa sumbu.
3. Doji
Candlestick Doji mirip dengan pattern candlestick Spinning Top, tetapi pattern Doji memiliki ciri yang lebih kompleks. Candlestick Doji memiliki Body yang sangat tipis, bahkan hanya terlihat seperti garis, karena harga Open dan Closenya yang sama. Hal ini disebabkan karena antara Seller dan Buyer tidak ada yang mampu memegang kendali.
Pola ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu: Long Legged Doji, Dragonfly Doji, Gravestone Doji serta Four Price Doji. Secara umum, Doji merupakan sinyal konsolidasi, dan untuk mengetahui kepastian arah pergerakan harga selanjutnya, diperlukan konfirmasi dari candlestick berikutnya setelah close candle doji.
4. Hammer
Pola candlestick Hammer memiliki bentuk seperti palu. Dengan lower shadow yang panjang dan Body yang kecil, pola ini mengindikasikan kondisi Reversal Bullish pada saat Downtrend.
Perhatikan panjang Lower Shadow dan Upper Shadow. Untuk memenuhi syarat pola Hammer, Shadow harus sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.
5. Hanging Man
Sepintas mirip Hammer, tetapi ini berbeda karena posisinya tidak sama. Berbentuk seperti orang yang digantung dan terletak di bagian atas. Candlestick Hanging Man menunjukkan sebuah pembalikan harga Bullish menjadi Bearish, tetapi akurasinya rendah.
Jika harga Close pada candle berikutnya memang lebih rendah lagi, maka dapat mengkonfirmasi kecenderungan Reversal Bearish.
6. Inverted Hammer
Pola dari Inverted Hammer seperti palu terbalik. Pola biasanya menunjukkan sinyal Bullish, karena meskipun harga sudah sangat rendah, tetapi Buyer masih berhasil menutup sesi dekat dengan harga open. Namun, akurasinya rendah karena agak berlawanan. Inverted Hammer memiliki Upper Shadow lebih panjang dari Body yang menginformasikan tekanan Seller, tetapi di sini nytanya memberi sinyal jika harga akan naik.
7. Shooting Star
Pattern candlestick yang satu ini mirip seperti bintang jatuh. Shooting Star memiliki Upper Shadow yang panjang, dengan Body berisi yang menghadap ke bawah. Jenis pattern candlestick Shooting Star menunjukkan pembalikan harga dari naik menjadi menurun.
Pola Candlestick Double
Kali ini kita harus memperhatikan tidak hanya satubody candle saja, tapi juga penampakan candle di sebelahnya.
Ada banyak sekali pattern candlestick Double. Dua diantaranya yang paling terkenal adalah, bersifat Engulfing (menelan).
1. Bullish Engulfing
Pola candlestick ini bersifat Bull yang menelan para Bear. Bull artinya Buyer, dan Bear adalah Seller. Bullish Engulfing Candle memberikan sinyal akan terjadinya Uptrend, ketika ada candle bearish yang di ikuti oleh candle bullish yang lebih besar.
2. Bearish Engulfing
Bearish Engulfing memiliki sifat kebalikan dari candlestick Bullish Engulfing. Bearish Engulfing mengindikasikan terjadinya Downtrend. Candle Bearish yang lebih besar akan mengikuti candle Bullish yang lebih kecil. Penyebabnya adalah, para Seller sanggup menghentikan laju dari para Buyer.
3. Tweezer Bottoms dan Tweezer Tops
Selain pola candlestick Engulfing, juga ada pola candlestick Tweezer Bottoms dan Tweezer Tops. Tweezer Bottom merupakan satu candlestick Bearish kurang lebih sejajar dengan satu candlestick Bullish. Keduanya sama-sama memiliki Lower Shadow panjang, tetapi dengan Upper Shadow kecil atau tidak ada sama sekali. Tweezer Bottom juga dapat diikuti oleh Doji. Perlu diingat bahwa panjang Body pada kedua candle tak harus sama, tetapi nilai Low harus sama rendahnya.
Tweezer Tops adalah candle Bullish bertemu dengan bearish dengan UpperShadow memanjang di bagian atasnya, tetapi Lower Shadow sangat pendek atau tidak ada sama sekali. Panjang Body pada kedua candle tak harus sama, tetapi nilai High harus sama rendahnya. Sebuah pola candle disebut dengan Tweezer Top menunjukkan Bearish Reversal saat terjadi Uptrend, sedangkan candlestick Tweezer Bottom adalah pola Bullish reversal ketika Downtrend.
4. Pola Candlestick Harami
Dalam bahasa Jepang, Harami bermakna “kehamilan”. Kenapa disebut demikian, karena pola candlestick Harami terbentuk dari dua candle yang mana Body candle kedua selalu berukuran lebih kecil dan berada di dalam jangkauan Body candle pertama. Ada dua versi dari Pola ini. Yaitu pola Bearish dan Bullish.
Candle yang lebih kecil mengindikasikan pergerakan harga telah mencapai titik puncak dan kemungkinan besar sudah tidak mampu lagi meneruskan Trendnya. Semakin kecil candle kedua, maka semakin kuat sinyal Reversal akan terjadi.
Pola Candlestick Triple
Yang terakhir adalah jenis pola candlestick yang banyak dipakai oleh para trader karena akurasinya lebih tinggi, yaitu Pola candlestick Triple. Setelah sebelumnya kita telah mengamati candlestick Single dan Double, Kali ini candlestick Triple menghadirkan tiga candlestick yang memiliki karakter berbeda dengan pola sebelumnya.
Dibawah ini adalah pola candlestick Triple yang paling populer :
1. Evening Star dan Morning Star
Adanya Doji diantara dua candlestick. Dengan body panjang sebagai ciri khusus dari pola Evening Star atau Morning Star.
Pada pola candlestick Morning Star, susunan yang muncul adalah Bearish Candle-Doji-Bullish Candle dan terjadi pada posisi grafik Downtrend. Pola candlestick Morning Star ini mengindikasikan waktunya Reversal Bullish. Sebaliknya, pola candlestick Evening Star terjadi pada posisi grafik Uptrend, dan memberi sinyal Reversal Bearish. Formasinya adalah Bullish Candle-Doji-Bearish Candle.
2. Three White Soldier dan Three Black Crows
Berbeda dengan pola-pola candlestick sebelumnya yang menunjukkan sinyal Reversal, Three White Soldiers dan Three Black Crows digunakan untuk mengonfirmasi kekuatan arah trend terkini.
Pola Three White Soldiers terbentuk dari tiga candle Bullish panjang yang mengikuti Downtrend. Harus di perhatikan, candlestick kedua, harus memiliki ekor yang kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Pola candlestick Three Black Crows adalah kebalikan dari Three White Soldiers. Pola Three Black Crows terbentuk ketika tiga candle Bearish mengikuti Uptrend yang kuat, dan mengindikasikan bahwa akan segera terjadi Reversal.
3. Three Inside Up dan Three Inside Down
Pola candlestick yang terakhir adalah Three Inside Up dan Three Inside Down. Keduanya menandakan Trend Reversal. Polanya adalah Bearish-Bullish-Bullish. atau Bullish-Bearish-Bearish.
Three Inside Up terjadi setelahDowntrend dan merupakan sinyal untuk Reversal Uptrend. Candle pertama dalam pola ini adalah Bearish Candle dengan tubuh panjang. Selanjutnya di ikuti oleh Bullish Candle yang melewati titik tengah dari Candle Bearish pertama. Candle ketiga harus melewati tinggi Candle Bearish pertama.
Pattern candlestick Three Inside Down adalah kebalikan dari Three Inside Up. Dalam hal ini, pola Three Inside Down adalah indikator untuk Reversal Downtrend.
Bagi Anda yang ingin mengikuti Private Training ilmu trading, atau ingin memperdalam wawasan Anda dalam dunia trading, jangan ragu untuk menghubungi Staff kami PT. Pelatihan Profit Internasional dibawah ini!
Syarat dan ketentuan berlaku.
Jika anda menyukai informasi dari artikel ini dan mau tahu informasi seputar edukasi trading lainnya? Kami siap memberikan edukasi yang sangat informatif. Mau tahu caranya ?
Temukan kami di Channel Sosial Media lainnya
link :
- Website : www.PelatihanProfitInternasional.com
- Telegram : https://t.me/NewsUpdatePPI
- Instagram : @PelatihanProfitInternasional
- Facebook : PT. Pelatihan Profit Internasional
- Youtube : Pelatihan Profit Internasional
Dapatkan informasi seputar edukasi trading gratis lainnya dengan cara klik link di atas.
- Untuk konsultasi online gratis
- Untuk berlangganan Signal Forex, Signal Commodity dan Signal Saham
- Registrasi dan jadwal edukasi rutin
- Whatsapp 0817-7234-5888
- Hunting 021-5964-5999/021-5964-5888
- Jika anda tetap mau menerima update dari kami mengenai promosi, jadwal edukasi dan berita penting lain, klik linkTelegram ini
https://t.me/NewsUpdatePPI Disini kami memberikan INFORMASI SEPUTAR TRADING LENGKAP GRATIS SETIAP HARI LHO!
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.