Sedikit kita akan mengulas balik kebelakang, dimana awal mula terjadinya perang dagang antara AS dan China. Para pakar ekonomi mengamati bahwa dampak perang dagang AS – China bisa merusak kesetabilan perekonomian dunia. Bukan hanya itu saja, hal ini juga akan mengakibatkan kerugian di pasar finansial global.
Tahun lalu seperti yang kita ketahui, Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan akan menerapkan Bea Impor Atas sekitar USD 50-60 Milyar barang yang didatangkan dari China. Langkah tersebut diambil sebagai hukuman untuk pelanggaran hak kekayaan intelektual Amerika Serikat yang telah dilakukan China selama bertahun-tahun. Tidak cukup sampai disitu saja, AS juga akan memepersempit ekspansi Investasi China.
Keputusan – keputusan tersebut memaksa China bereaksi dengan meluncurkan serangkaian serangan balasan denagan menetapkan tarif batas atas barang Import dari AS. Sementara itu, para pakar ekonomi juga memperingatkan bahwa dampak perang dagang AS – China bisa merusak stabilitas ekonomi dunia, termasuk perekonomian AS pun harus menanggung konsekuensi dampak dari perang dagang tersebut.
Secara umum perang dagang antara Amerika dan China saat ini memang mereda, karena Pemerintah China berencana mengadakan pertemuan dengan delegasi Amerika Serikat pada awal bulan oktober 2019 mendatang. Bahkan Pemerintah China menyebutkan bahwa akan ada perubahan proposal kesepakatan dagang yang akan diajukan oleh Pemerintah China guna mempercepat penyelesaian perang dagang yang terjadi.
Banyak dari pengamat ekonomi merasa pesimis dengan kesepakatan dagang yang akan disepakati kedua negara tersebut, karena masing-masing dari mereka belum terlihat indikasi ada yang mau mengalah, sehingga Decoupling merupakan jalan yang akan ditempuh oleh kedua negara.
Decoupling adalah suatu tindakan atau kesepakatan dari kedua negara untuk saling berdiri sendiri dan tidak bergantung satu dengan lainnya. Keadaan ini tentunya membuat dampak yang buruk bagi perekonomian kedua negara dalam jangka waktu pendek, tetapi mempunyai dampak yang positif dalam jangka waktu yang panjang.
Melemahnya tensi perang dagang AS dan China memang masih jauh menuju perdamaian, tetapi perlambatan ekonomi global masih akan berlanjut karena Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersikeras dengan segala cara untuk meninggalkan Uni Eropa. Inggris tampaknya akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober mendatang tanpa kesepakatan transisi.
Para pakar ekonomi mengkhawatirkan kebijakan tersebut berpotensi sangat mengganggu aliran perdagangan di negara lain.
Partai politik oposisi diparlemen Inggris juga berupaya bersatu untuk menggagalkan Hard Brexit dan pemilihan umum yang rencananya akan dipercepat pada tanggal 15 oktober 2019 mendatang. Sementara itu, Data ekonomi Inggris terus menurun karena para pelaku pasar berhati- hati saat akan berinvestasi di Inggris karena ketidakpastian Brexit dan Ketidakpastian Perdana Menteri Inggris dibulan depan, sebelum kesepakatan Brexit direalisasikan.
Jika anda menyukai informasi dari artikel ini dan mau tahu informasi seputar edukasi trading lainnya? Kami siap memberikan edukasi yang sangat informatif. Mau tahu caranya ?
Temukan kami di Channel Sosial Media lainnya
link :
- Website : Www.PelatihanProfitInternasional.Com
- Telegram : https://t.me/NewsUpdatePPI
- Instagram : @PelatihanProfitInternasional
- Facebook : PT. Pelatihan Profit Internasional
- Youtube : Pelatihan Profit Internasional
Dapatkan informasi seputar edukasi trading gratis lainnya dengan cara klik link di atas.
- Untuk konsultasi online gratis
- Untuk berlangganan Signal Forex dan Signal Commodity
- Registrasi dan jadwal edukasi rutin
- Whatsapp 0817-7234-5888
- Online Marketing 0896-7395-9132/0812-1352-5071
- Hunting 021-5964-5999/021-5964-5888
Jika anda tetap mau menerima update dari kami mengenai promosi, jadwal edukasi dan berita penting lain, klik linkTelegram ini
https://t.me/NewsUpdatePPI Disini kami memberikan INFORMASI SEPUTAR TRADING LENGKAP GRATIS SETIAP HARI LHO!!